Hi World! :) |
Selasa, 12 Desember 2017
Cerita Persalinan Anak Pertama, i'm pregnant, Operasi Caesar, Persalinan Caesar, Pregnancy Journal, pregnancy life
11'Oct 2017
01.30 pagi, tepat usia kehamilan 39 minggu.
Sedang nyenyaknya tidur tiba-tiba merasakan ada air yang keluar mengalir cukup deres. Spontan bangunin suami untuk mengecek air apa yang keluar, tapi bukan seperti buang air kecil.
Feeling saya saat itu adalah air ketuban. Dan bener saja, setelah suami saya meng-alas-kan underpad keluarlah juga lendir darah yang berarti persalinan semakin dekat. Akhirnya mencoba tenang gak panik, suami bergegas membantu aku memakaikan pembalut serta menganti pakaian ku untuk segera kerumah sakit.
Mama papa mertua pun ikut terbangun, beruntung segala perlengkapan persalinan semua nya sudah standby di mobil sejak beberapa hari yang lalu. Tinggal membawa Gym Ball/Birth Ball untuk membantu pembukaan nanti. Akhirnya aku, suami dan papa mertua pukul 02.00 pagi segera menuju RS.
Sampai di IGD RS saya segera di antarkan keruang observasi. Saat di cek benar saja itu rembesan air ketuban saya, tapi pembukaan masih setengah. Saya pun sudah tidak boleh pulang kerumah lagi karena takut2 ketuban makin rembes dan habis tanpa sepengetahuan saya. Akhirnya suster atas arahan dokter obgyn saya, memberikan infusan pelunak rahim. Untuk melenturkan mulut rahim saya agar pembukaan semakin bagus. Kontraksi masih belum teratur saat itu, namun setelah tetesan infusan dipercepat kontraksi mulai intens tiap 2 menit sekali dengan durasi kontraksi 1-2 menit. Suami turut memberikan suport dengan menciumi saya tiap kali kontraksi itu datang. Dan sesekali saya bermain gym ball untuk mengurangi rasa sakit kontraksinya.
Tiba pukul 09.00 pagi, dokter obgyn datang untuk mengecek keadaan serta pembukaan saya. Saat itu saya sudah menangis tiap kali kontraksi datang, namun masih bisa bercanda dengan dokter dan suster. Dan ternyata pembukaan mandek di pembukaan 1 (gak nambah2). Kemungkinan lahir ke-esokan harinya...
Saat itu kondisi saya sudah mulai tidak bisa mengatur nafas, lelah karena belum tidur dari jam setengah 2 pagi. Serta merasakan sakit yang intens... suami pun mulai kasihan dengan saya yang tiap kontraksi datang saya meringis kesakitan. Akhirnya kami berdiskusi, karena selama 6 jam pembukaan stuck di pembukaan 1 dan kontraksi sudah intens, saya khawatir sudah tidak memiliki tenaga lagi saat pembukaan lengkap. Awalnya saya sudah berencana menggunakan epidural/ILA setelah pembukaan 4, tapi lagi-lagi karena pembukaan nya mandek dan kontraksi sudah intens saya makin gak bisa tahan. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk melalui persalinan SC. Karena saat-saat seperti itu bukan lagi waktunya saya untuk ngotot melahirkan secara normal, tapi bagaimana saya dan bayi harus selamat dan sehat...
Dokter obgyn saya sempat menyayangkan pilihan kami itu, tapi mungkin ini memang sudah jalan yang dipilih Mikha untuk terlahir kedunia dengan cara ini, cara yang dia mau. Dan waktu yang dia mau. Akhirnya diputuskan untuk tindakan SC pukul 15.00 sore. Infusan pelunak pun sudah di stop, kali ini saya lumayan bisa istirahat (tidur), walaupun kontraksi tetap muncul tapi tidak se intens tadi. Pukul 12.00 siang dokter anastesi pun datang untuk mengecek keadaan saya dan memberikan pengarahan tindakan anastesi yang akan saya lalui.
Setelah itu suster menyuruh saya untuk mandi sebelum dilakukan operasi dan menganti pakaian operasi. Suami saya membantu memandikan saya, dan keadaan saya saat itu makin rilex setelah mandi dengan shower air hangat.
Pukul 14.30 sore, saya mulai dibawa keruang operasi. Gak lupa minta maaf sama mama papa saya sebelum masuk ke ruang operasi dan minta maaf juga ke suami sekaligus mencium suami saya..
Pukul 15.00 tepat operasi pun dimulai.
Pukul 15.48 Mikha pun terlahir dengan tangisannya..spontan saya mengucap syukur sambil mengucap "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Alhamdulillah" dan menitikan air mata haru bahagia mendengar tangis buah hati saya dan suami untuk pertama kalinya. Setelah mikha dibersihkan, mikha pun di taruh di dada saya untuk IMD selama 15 menitan. Aaah segala rasa dingin nya kamar operasi sudah tidak lagi dirasakan ketika mikha sudah lahir dan berada di dada saya untuk pertama kalinya.
Alhamdulillah mikha lahir dengan bersih dan rambut yang lebat, padahal saya gak pernah makan kacang hijau serta minum air kelapa hijau semasa kehamilan. Yang ada saya malah doyan makan indomie selama hamil hehe...Jadi semua itu mitos yaa..
Setelah IMD dan mikha di bawa keruang observasi untuk di adzanin daddy nya, saya pun memilih untuk tidur sembari dokter menyelesaikan operasi saya.
Bangun tidur operasi pun sudah selesai dan saya dibawa keruang observasi untuk bertemu suami saya... dan saya pun sudah seger banget saat itu padahal belum dibawa ke ruang perawatan dan menceritakan pengalaman pertamaku diruang operasi. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada tim (dokter anastesi + tim, dokter obgyn + tim, dokter spesialis anak + tim, dll) yang telah membantu persalinan saya dan mikha secara selamat dan lancar...🙏🏻
Sedangkan mikha, setelah 6 jam di observasi diruang perawatan bayi, hasil lab mikha kurang bagus saat itu..leukosit dan protein mikha agak tinggi dari range normal nya... akhirnya mikha harus dipasang alat bantalan infus untuk bisa di berikan antibiotik selama 3 hari. Bersyukur makin hari keadaan mikha makin baik dan sehat, hasil lab terakhir sebelum pulang pun hasil nya baik, jadi mikha bisa ikut pulang bersama bubu dan daddy nya dihari itu juga (hari ke-4 di RS)...
PASCA OPERASI
Setelah 6 jam pasca operasi, obat bius pun mulai menghilang. Pukul 22.00 saya sudah bisa mengerakan kaki saya. Pukul 23.30 sudah bisa miring kiri miring kanan untuk menyusui mikha. Keesokan hari nya setelah 24 jam pasca operasi kateter mulai dilepas dan saya pun mulai belajar duduk, dan berjalan ke toilet. Serta sudah bisa mandi, walaupun masih dimandikan oleh suami saya.
Hari ke-3 pasca operasi sudah bisa jalan jalan walau masih agak bungkuk. Hari ke-4 pulang kerumah, sudah bisa ketoilet sendiri. Hari ke-5 sudah bisa mandi sendiri. Hari ke-6 sudah bisa jalan tegap, hari ke-7 sudah bisa jalan-jalan ke mall motong rambut nya mikha hehehe 😅alhamdulillah banyak yang bilang recovery saya termasuk cepet banget, saya juga merasakan gitu sih. Tapi yang terpenting aku dan bayiku sehat ❤️
Untuk cerita detail tentang Pengalaman Operasi Caesar KLIK DISINI
Jumat, 08 Desember 2017
ANAKKU, PERMATAKU :)
Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban
(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustaka?)
Aahhh...Allah Maha Baik.
Alhamdulillah kehamilan saya sudah jalan 38weeks, si bayi dari 35weeks posisi udah dibawah, 36weeks udah masuk panggul dan mulai kontraksi palsu alias masih berantakan. Masuk 37weeks dan sampai sekarang makin mulai intens kontraksinya, walaupun bubu males ngitung pake aplikasi hehe.. Dan si bayi makin hari makin mulai gak sabar mau keluar, alhamdulillah kontrol rutin tiap 1 minggu sekali pun semuanya sehat dan normal. Bubu happy sekali nak :')
Selama kehamilan ini, walaupun dilalui dengan berat.. gak seperti bunda yang lain yang mungkin gak menemui kendala yang berarti. Bayiku tetap anak yang baik dan pintar, kalaupun bubu melewatinya penuh perjuangan bukan berarti bayiku bayi yang nyusahin ibu nya, enggak...bukan gitu pengertiannya. Bubu percaya, Allah sudah memberikan takaran perjuangan seorang ibu sesuai kadarnya masing-masing, gak kurang gak lebih.
Semoga persalinan nanti kita berdua sehat dan selamat ya nak...
Walaupun melalui kehamilan yang berat, untuk urusan makan alhamdulillah bubu gak pantang apapun sama sekali. Semua bubu lahap, termasuk mecin (chiki), duren, indomie, soda. Maafkan yaa kalo ada yang gak setuju sama bubu hehe. Walaupun itu semua hanya sesekali, tapi untuk INDOMIE sih bubu hajar2 aja, bahkan seminggu bisa 3 kali disaat keadaan mendesak gak ada makanan atau gara2 liat video mie rebus di explore IG apa daya ? :p hehe. Apalagi punya mama mertua yang koboy gak sugest pantangan makanan apapun disaat bubu hamil.
Insyaallah kamu baik-baik ya nak.. atas izin Allah kamu bisa jadi anak sempurna lahir batin, agama dan ilmu :)
Bubu berusaha untuk menikmati kehamilan sama kaya bubu menikmati persiapan pernikahan :).
Kalo kebanyakan ini ga boleh itu gak boleh, lalu bubu jadi takut dan parno, kehamilan pun akan jadi beban dan hal yang gak menyenangkan lagi.
I know its for baby and for your own good, tapi apa iya kehamilan pun harus penuh dengan lika liku dan drama kaya balada pernikahan? T_T
Yang paling penting juga adalah terus berdoa, mengaji dan berserah diri bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik sesuai amalan dan rezeki kita ya..
Huaaa! Ga sabaaaar menghitung hari kalo bisa dibilang bubu akan jadi orang tua!!!! Perjalanan luar biasaa..... pengorbanan yang mentalnya harus udah disiapin tapi inshaAllah akan berbanding lurus dengan kebahagiaan, amin.
Semoga bubu dan suami bisa jadi orang tua yang baik juga secara iman, supaya bisa mendidik anak jadi ladang pahala, Amin Allahuma Amin...
Menggenduutt |
Makeup bumil natural by me :p |
TRISEMESTER KE-TIGA (3)
Alhamdulillah wasyukurillah...
Betapa bahagianya ketika menyadari perut besar ini telah masuk ke trisemester ke-3. Yang berarti petanda masa kehamilan ini akan berakhir dan masuk ke dalam fase pra persalinan.
Sebentar lagi saya akan bertemu buah hati yang di nanti, ah bahagianya....
Tak ada masalah berarti dalam trisemester akhir kehamilan ini, malah fisik saya justru semakin kuat dan semakin lincah.
Apapun saya makan, dan lebih aktif pergi kesana kemari. Seperti ke mall, ke bandung, ke ancol, ke anyer, pulang kampung ke indramayu sampai menemani suami saya ke bengkel untuk pasang alarm motor CBR nya. Hehe hebat bukan :)!
Saya menikmati sekali sisa sisa bulan terakhir kehamilan ini, terimakasih ya nak karena telah menjadi anak yang kuat di dalam rahim bubu.
Menjelang persalinan, 36 weeks ke atas saya lebih banyak menikmati hari-hari dengan ber-hibernasi, karena tiap malam sering kalI insomia faktor perut yang semakin membesar membuat sulit bernafas, sulit bangun dari kasur, dan sulit miring kiri miring kanan. Ke kamar mandi pun selalu di dampingi suami sampai ke dalam kamar mandi, sekaligus (maaf) membukakan celana dalam saya dan memakaikan nya kembali. Itu semua dilakukan suami saya tanpa pamrih dan tanpa saya minta. Karena suami saya tau betapa sulit nya saya untuk membungkuk dan membuka celana, hehe. Terimakasih suami ku :*
Oya baby M (si calon buah hati) waktu masuk 36 weeks posisi nya sudah berada di pinggul, dan mulai mencari jalan lahir. Sempat juga di diagnosa kelilit tali pusar, tapi syukurlah tali pusar baby M terlepas saat 2 minggu sebelum persalinan. Jadi di saat seperti itu perut bagian bawah sering kali terasa sakit dan kencang, alias kontraksi. Sampai pada dokter erick (dokter obgyn saya) harus keluar negeri, karena keadaan saya yang sudah sering kontraksi, dan saya ngotot mau lahirannya dipegang dokter erick, akhirnya dokter erick memberi saya obat anti kontraksi dulu agar si bayi tidak berojol sampai dokter erick kembali ke Indonesia. Hehe
Segala persiapan menyambut baby M juga sudah saya dan suami persiapkan. Dari mulai baju2 nya, box baby nya, lemari pakaian baby, perlengkapan mandi, lotion2, dsb. So very exited!!!
Senam Hamil @RS Pondok Indah Puri Indah |
Sampai senam hamil, latihan afirmasi positif dirumah, latihan mengedan, latihan gym ball dsb.
Tak sabar melihat rupa anakku~~~
Dan hari yang di nanti pun segera tiba.....
*to be continue*