Senin, 28 Maret 2016

Prewedding Syndrome, dan saya mengalaminya.

Voilaaaaaa...

Assalamuallaikum para capengers diluar sana yang masih ribet sama persiapan nya , semoga teman-teman seperjuangan saya yang juga sedang mengurus persiapan pernikahan diberi kesabaraaan ekstraaaaa dari Tuhan YME ya hiks. Aminnn

Ya Allah, sebelumnya saya permisi curhat untuk mengeluarkan kegundah gulanaan saya belakangan ini. Entah kenapa saya merasa tingkat kesensitifan saya seminggu ini melejit naik drastis diatas normalnya. Alhasil belakangan saya dan BH menjadi miss kom terus menerus, hal-hal kecil yang gak sesuai dengan saya, saya langsung merasa kecewa, sedih, dan capeknya berasa banget. Dan itu berujung dengan saya males balas chat BH, malas mengurusi semuanya, seakan mau menyerah aja :(

Untungnya tingkat kesensitifan BH masih berada dititik normal dan dia gak baperan seperti saya. Yah maklum hati lelaki bisa lebih tahan banting dibanding wanita. Ditambah menjelang siklus datangnya tamu bulanan saya, aaahh..saya semakin sadar bahwa saya semakin nyebelin, karena gampang banget "BETE" didepan BH. Apalagi kalo miskom nya itu disaat saya dan BH harus dituntut kompak dalam mempersiapakan pernikahan kami. Seperti belakangan ini hampir sabtu-minggu kami selalu digunakan untuk mengurus urusan seragam keluarga. 

Ya Allah seriuss hal begini yang mungkin orang diluar sana  nilai sepele, nyatanya............bisa jadi miss comunication yang wasting time banget kalo kitanya ngeh. Karena ini masalah menyatukan 2 keluarga besar jadi 1 konsep, semua minded nya beda-beda. Kadang hanya 2 kepala saya & BH tok saja sulit disatuin, apalagi ini..... banyak kepala jadi 1. Astagfirullah alazim..saya berasa kena Pre-Wedding Syndrom.

***
Prewedding Syndrome (PWS). Yaitu sebuah keadaan dan tekanan psikologis yang dialami pasangan muda mudi yang akan menikah, sederhananya adalah sebuah gangguan psikologis (stress) yang dialami oleh pasangan yang akan menjalani gerbang pernikahan seiring dengan semakin mendekatnya waktu hari H. Sindrom pranikah erat kaitannya dengan persiapan yang dilakukan kedua calon mempelai. Baik itu menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan sesudah menikah nanti, maupun menyiapkan hal-hal seremonial seputar menikah. (https://gangmarmut.wordpress.com/2013/02/01/prewedding-syndrome-sindrom-pra-nikah-toloong-saya-takut-nikah/)

Saya sering dengar cerita orang, kalau semakin mendekati hari H pasti makin banyak godaan dari campur tangan syaiton, gak heran kalau pasti suka cekcok. Dan saya sebenarnya sadar apapun namanya syndrome ini ya gak lain gak bukan hakekatnya ya sebuah ujian sih...

***
Jika niat sudah ada, azzam sudah terucap, persiapan sudah dimulai, kawan tidak ada kata untuk mundur, percayalah ini adalah semata-mata godaan Syaitan untuk melemahkan niat ibadah dan penyempurnaan agamamu. Cobaan dan godaan suka tiba-tiba datang, dari pinggir, depan, belakang, atas, bawah. Tiba-tiba mantan yang datang lagi lah entah dari mana padahal sudah lost contact dengan dia selama bertahun-tahun, ataukah tiba-tiba banyak yang naksir, halangan dari keluarganya apakah saudara ataupun orang tuanya (yang padahal asalnya sudah memberi lampu hijau ke kita) dan beragam dan beribu lagi tipu muslihat Syaitan yang membisiki kita dan orang sekitar kita agar pernikahan kita gagal. (https://gangmarmut.wordpress.com/2013/02/01/prewedding-syndrome-sindrom-pra-nikah-toloong-saya-takut-nikah/).

Begitu banyak si syaiton mengoda saya, tapi berkali-kali saya kembalikan lagi saja ke Allah swt lah. Saya ikhlasin, saya pasrahin tiap ujian yang datang. Inshaallah ini juga bagian dari latihan saya menjadi golongan orang-orang yang sabar.

Semoga kedepan persiapan pernikahan saya dan BH akan lebih dilancarin lagi sama Allah swt. Amin.. 
Dan semoga hari yang ditunggu-tunggu cepat segera tiba, karena udah gak sabar lewatin ngurus KUA, prosesi lamaran, sebar undangan, akad nikah, resepsi, honeymoon, serta menjalani bahtera rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah. Amin Yaa Gusti Allah...


0 komentar:

Posting Komentar